Selasa, 14 Februari 2017

Rangkuman Bahasa indonesia

1.             Menanggapi Isi Berita
Berita berisi informasi mengenai peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Dengan mendengarkan berita dari anda dapat memperoleh informasi dan pengetahuan. Informasi dan pengetahuan terdapat dalam pokok-pokok isi berita. Pokok-pokok informasi meliputi sebagai berikut:
1.      Tema atau nama peristiwa yang terdapat dalam berita tersebut. Kata bantu yang tepat untuk menanyakan tema adalah apa.
2.      Orang atau perilaku yang mengalami atau berperan dalam berita tersebut. Kata bantu yang tepat untuk menanyakan orang adalah kata Tanya siapa.
3.      Waktu yang berkaitan dengan saat terjadinya peristiwa dalam berita tersebut. Kata bantu yang digunakan untuk menanyakan waktu adalah kapan.
4.      Tempat terjadinya peristiwa dalam berita tersebut. Kata tanya yang tepat untuk mengetahuinya yaitu di mana.
5.      Penyebab terjadinya peristiwa dalam berita tersebut. Kata tanya yang tepat untuk menanyakan penyebab yaitu mengapa.
6.       Ururutan terjadinya peristiwa dalam peristiwa tersebut. Kata tanya yang tepat untuk menanyakan urutan yaitu bagaimana.
Setelah menentukan pokok-pokok isi berita, Anda dapat menanggapi isi berita yang anda dengarkan. Tanggapan adalah sambutan terhadap hal, peristiwa, masalah, ucapan, pendapat atau gagasan yang berupa kritik, komentar, atau yang lain. Tanggapan dapat berupa pernyataan setuju, tidak setuju, suka, tidak suka, atau menambahkan pendapat. Tanggapan yang dikeluarkan harus bersifat objektif dan disertai alasan yang logis. Ada beberapa yang harus diperhatikan ketika mengemukakan tanggapan. Cara mengemukakan tanggapan sebagai berikut:
a.       Tanggapan berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan.
b.      Tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan masalah,
c.       Tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain
d.      Tanggapan disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepa.
e.       Tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.
2.             Menanggapi Informasi
Berita berisi informasi aktual atau terkini yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berita dapat diperoleh dari baik media elektronik maupun media cetak. Saat mendengarkan informasi dalam berita, anda dapat memberikan tanggapan. Tanggapan yang anda berikan harus sesuai dengan isi berita yang disajikan.
Sebelum menanggapi informasi, ada baiknya anda memahami isi informasi dengan cara mencatat pokok-pokok isi informasi tersebut. Pokok-pokok informsi merupakan segala sesuatu yang dibahas dalam informasi.
Pokok-pokok informasi yang dapat anda catat sebagai berikut;
1.      Hal tertentu.
2.      Tempat
3.      Waktu
4.      Orang terlibat
5.      Sebab-sebab
6.      Cara atau proses
3.             Memperkenalkan Diri dan Orang Lain Dalam Forum Resmi
Memperkenalkan diri dan memperkenalkan orang lain merupakan salah satu bentuk tindak berbicara. Memperkenalkan diri dan oranglain harus menggunakan kalimat sopan.
Tata urutan memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum resmi seperti beriku:
1.      Menampilkan profil pribadi secar jujur, objrktif (tidak dibuat-buat), dan ringkas, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, serta alamat tempat tinggal.
2.      Menampilkan riwayat pendidikan
3.      Menampilkan riwayat pengalaman
4.      Menampilkan hobi/kegemaran atau prestasi yang pernah diraih.
Untuk memahami cara memperkenalkan diri atau orang lain dalam situasi formal atau resmi, coba perhatikan contoh perkenalkan diri dalam acar seminar berikut ini.
1.      Memperkenalkan Diri
“Selamat Siang, Bapak, Ibu, dan semua tamu undangan dalam acara seminar ‘Kiat Menjadi Seorang Wirausahawan yang berhasil’. Sebelum saya mulai berbicara dalam seminar ini, perkenankan saya memperkenalkan diri. Saya bernama Cahya Adinata Kencana. Saya lahir di Pontianak, 17 September 1980. Saya anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayah dan Ibu saya seorang pedagang. Mungkin dari beliaulah bakat wirausaha saya terpupuk dan jadilah saya seperti sekarang ini. Saya pemilik beberapa Supermarket di Pontianak. Dalam seminar ini saya akan menceritakan pengalaman bisnis saya dan kiay-kiat untuk menjadi seorang pengusaha.”
2.      Memperkenalkan Orang Lain
“Bapak, Ibu, dan peserta seminar ‘Kiat Menjadi Seorang Wirausaha yang Berhasil’ yang kami hormati. Sebelum membahas permasalahan tersebut, terlebih dahulu akan saya perkenalkan pembicara yang akan mengisi seminar ini. Sebenarnya kita tidak asing dengan pembicara yang akan mengisi seminar pada pagi ini. Beliau adalah pemilik Supermarket besar yang ada di Pontianak. Beliau akan memaparkan bagaimana cara meraih kesuksesan sebagai wirausaha. Beliau juga akan menceritakan pengalaman hidup beliau menjadi seorang wirausaha. Pembicara kita adalah Cahya Adinata Kencana. Beliau lahir di Pontianak, 17 September 1980. Beliau putra kitiga dari tiga bersaudara. Ayah dan Ibu Beliau seorang pedagang.
4.             Menceritakan Pengalaman

Ada ungkapan yang menyatakan pengelaman merupakan guru yang terbaik. Ungkapan tersebut benar karena dari setiap anda memperoleh pelajaran atu hikmah. Pengalaman baik yang menyedihkan, menyenangkan, maupun menyakitkan peasti membawa hikmah tersendiri bagi orang yang mengalaminya. Pengalaman yang anda alami pun dapat diceritakan. Dengan menceritakan pengalaman, anda dapat berbagi kebahagiaan atau kesedihan dengan orang lain. Bahkan, orang lain dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang ia hadapi setelah mendengarkan pengalaman yang anda ceritakan.
Ceritakan pengalaman yang anda alami dengan runtut. Saat menceritakan pengalaman, anda harus memperhatikan hal-hal berikut;
1.      Menggunakan pilihan kata yang menarik.
2.      Menceritakan cerita dengan runtut
3.      Menggunakan ekspresi yang tepat
4.      Menggunakan intonasi yang tepat
5.      Menggunakan lafal yang tepat.
6.      Menggunakan volume suara yang tepat
Cerita pengalaman mengandung pokok-pokok cerita. Pokok-pokok cerita pengalaman sebagai berikut;
1.      Orang yang terlibat dalam pengalaman.
2.      Peristiwa yang dialami
3.      Tempat pengalaman terjadi.
4.      Waktu pengalaman terjadi
5.      Penyebab pengalaman itu terjadi.
6.      Proses pengalaman berlangsung.
5.             Membaca Cepat dan Menemukan Ide Pokok Bacaan
Ide pokok bacaan disebut gagasan pokok. Ide poko bacaan merupakan ide yang mendasari bacaan. Ide pokok bacaan dapat anda temukan dengan teknik membaca cepat.
Anda dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat dengan cara seperti berikut :
1.      Membaca teks dalam hati.
2.      Berkonsentrasi hanya pada bacaan.
3.      Tidak menggerakkan bibir untuk mengucapkan kata yang dibaca.
4.      Tidak menggunakan jari atau benda lain untuk menunjuk kata demi kata.
5.      Tidak menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan.
6.      Tidak mengulang kata atau kalimat yang sudah dibaca.
7.      Tidak mengeja huruf kata-kata yang dibaca dalam hati.
8.      Tidak selalu berhenti diawal baris.
9.      Tidak membaca dengan bersuara.
Anda dapat menemukan ide pokok bacaan dengan langka-langkah berikut:
1.      Bacalah setiap paragraf yang hendak dicari ide pokoknya dengan teknik membaca cepat
2.      Cermati kalimat pertama hingga terakhir, ingat! Ide pokok sebagai isi atau inti paragraf dapat terletak di awal, akhir, awal dan akhir, atau seluruh paragraf.
Sebuah bacaan dapat anda ringkas. Ringkasan merupakan bentuk singkat atau suatu bacaan. Ringkasan disebut juga rangkuman. Urutan isi dan hal yang dibicarakan ringkasana sama dengan urutan isi dan hal yang dibicarakan bacaan yang diringkas.ringkasan berbeda dengan ikhtisar meskipun sama-sama bentuk ringkasan dari bacaan. Ikhtisar tidak memperhatikan urutan isi bacaan atau buku asli. Ikhtisar dapat langsung menyajikan inti atau pokok masalah yang dibahas dalam bacaan atau buku.
Anda dapat meringkas bacaan dengan cara sebagai berikut.
1.      Bacalah bacaan dengan seksama.
2.      Temukan ide pokok paragraf yang telah anda baca.
3.      Rangkaikan ide pokok seluruh bacaan tersebut dalam beberapa kalima. Ingat, susunan ide pokok harus sesusai dengan urutan bacaan asli.
4.      Anda dapat menambahkan kata penghubung agar manjadi paragraf yang runtut dan padu.
6.             Membaca Ekstensif dan Mengidentifikasi Ide Bacaan
Pada pembelajaran sebelumnya anda telah belajar memagami cara membaca cepat scanning dan skimming. Peda pelajaran ini, anda akan mempelajari cara dan teknik membaca ekstensif.
Membaca ialah kegiatan menyerap informasi yang diperoleh dari bahan visual atau tertulis. Kegiatan ini melibatkan informasi visual (mata, tulisan, cahaya) dan informasi nonvisual (pengetahuan tentang bahasa, pengalaman membaca, dan wawasan tentang materi bacaan.
Informasi visual diserpa melalui mata untuk diteruskan pada otak. Otaklah yang menafsirkan dan mengolah hal atau objek yang ditangkap oleh mata. Membaca bukanlah kegiatan serta merta atau spontan. Otak memiliki keterbatasan untuk mengolah semua informasi visual. Oleh karena itu, membaca disimpulkan sebagai suatu proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami bahan bacaaan. Hal itu bertujuan untuk memperoleh informasi atau mendapatkan kesenangan.
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Membaca ekstensif dilakukan dalam waktu singkat dengan tujuan memahami pokok-pokok pikiran bacaan dengan cepat. Selain untuk memahami pokok-pokok pikiran bacaan, membaca ekstensif juga digunakan untuk menemukan hal-hal berikut:
1.    Menemukan ide pokok setiap paragraf dalam bacaan. Ide pokok disebut juga gagasan pokok. Ide pokok merupakan hal yang dibahas atau diungkapkan dalam bacaan. Ide pokok dapat terletak di awal, akhir, atau awal dan akhir paragraf.
2.    Menemukan tema atau gagasan pokok bacaan.
3.    Menemukan fakta dan pendapat yang terdapat dalam bacaan. Fakta merupan hal, masalah, atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Pendapat merupakan gagasan atau ide seseorang seseorang terhadap suatu masalah atau peristiwa
7.             Menemukan Ide Pokok Bacaan
Setelah membaca cepat bacaan, Anda akan belajar menentukanide pokok bacaan dan meringkas bacaan. Ide pokok merupakan masalah pokok yang dibahas dalam suatu bacaan. Adapun meringkas adalah menyajikan tulisan dari seseorang pengarang ke dalam sebuah tulisan yang ringkas. Sebelum meringkas, langkah awal yang tepat adalah menangkap gagasan atau ide dari pengarang. Langkah meringkas dapat digunakan untuk mengetahui maksud pengarang dalam menyajikan tulisan kedalam bentuk yang ringkas, padat, dan tetap berpatokan pada ide asli dari pengarang. Dengan demikian, meringkas merupakan cara efektif menyajikan karangan panjang dalam bentuk singkat.
8.             Membaca Ekstensif untuk Menemukan Ide Pkok Teks Bacaan
Membaca ekstensif merupakan teknik membaca secara luas. Objek membaca ekstensif adalah beberapa bacaan atau teks dalam waktu sesingkat mungkin. Membaca ekstensif juga disebut sebagai teknik membaca cepat. Membaca ekstensif bertujuan untuk menemukan atau mengetahui secara cepat masalah utama dari teks bacaan. Membaca ekstensif juga digunakan untuk menemukan persamaan bacaan, ide pokok paragraf, fakta, dan pendapat dalam bacaan.
Ide pokok paragraf merupakan dasar pemikiran yang mendasari terbentuknya paragraf tersebut. Ide pokok dapat disebut pikiran pokok. Ide pokok setiap paragraf dapat anda temukan dalam kalimat utama. Kalimat utama terletak diawal, akhir, awal dan akhir, atau seluruh paragraf.
Selain ide pokok anda dapat menemukan fakta adalah hal, seperti keadaan atau peristiwa, yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Pendapat adalah pikiran, anggapan, atau buah pikiran seseorang atau kelompok.
Perbedaan fakta dan pendapat sebagai berikut;

Fakta
Pendapat
Pembeda


Bentuk

Sifat
Hal (keadaan atau peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau trjadi
Gambar, foto, data statistik, tabel peristiwa, dan grafik.
Menunjukkan.
Pikiran, anggapan, buah pemikiran, atau perkiraan.

Berupa saran, kritik, harapan, dan nasehat.
mengharapkan

Membaca ekstensif meliputi beberapa teknik sebagai beriku;
1.      Membaca Survai (Survay Reading)
Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam.
2.      Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalkan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
3.      Membaca Dangkal (Superficial Reading)
Membaca dangkal pada hakikatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan.
9.             Menulis Puisi Lama dan Puisi Baru
Puisi lama berbeda dengan puisi baru. Puisi lama terkait beberapa aturan tertentu. Sebaliknya, puisi baru tidak terkait aturan-aturan tertentu. Aturan-aturan yang mengikat puisi lama masih bersifat tradisional seperti berikut.
1.      Jumlah larik dalam satu bait.
2.      Jumlah kata tiap-tiap larik.
3.      Jumlah suku kata tiap-tiap larik.
4.      Rima yang teratur pada akhir larik dalam satu bait.
5.      Hubungan tiap-tiap larik
6.      Irama yang tertur.
Berdasarkan jenisnya, puisi lama dibedakan sebagai berikut.
1.      Pantun
Pantun ialah puisi lama yang terkait oleh syarat-syarat tertentu, seperti banyak baris, banyak suku kata, kata, persajakan, dan isi.
Secara tegas, ciri-ciri pantun sebagai berikut:
1.      Terdiri dari empat baris (selalu Genap) dan merupakan satu kesatuan yang disebut bait/kuplet.
2.      Setiap beris terdiri empat kata yamh dibentuk dari 8-12 suku kata (umumnya sepuluh kata)
3.      Baris ke 1 dan ke2 merupakan sampiran dan baris ke-3 da ke-4 merupakan isi
4.      Persajakan sampiran dan isi selalu pararel (ab-ab, abc-abc, abcd-abcd, atau aa-aa).
Agar lebih jelas, perhatikanlah bagian-bagian pantun berikut
Baris ke-1 Kalaulah aku punya jimat        (a) ....Sampiran
Baris ke-2 tentulah aku pandai berburu    (b) ....Sampiran
Baris ke-3 Kamu tentu akan selamat         (a) ....Isi
Baris ke-4 jika mematuhi perintah guru    (b) ....Isi
Adapun untuk menghitung jumlah kata, anda dapat memenggal suku kata yang ada dalam pantun tersebut. Jumlah suku kata dalam pantun terdiri atas 8 – 12 suku kata. Agar lebih jelas, perhatikanlah pemenggalan suku kata pada pantun berikut!
Ka-lau-lah/ a-ku/ pu-nya/ ji-mat...             9 suku kata
Ten-tu-lah/ a-ku/ pan-dai/ ber-bu-ru....      10 suku kata
Ka-mu/ ten-tu/ a-kan/ se-la-mat....             9 suku kata
Ji-ka/ me-ma-tu-hi/ pe-rin-tah/ gu-ru...      11 suku kata
2.      Talibun
Talibun termasuk pantun juga, tetapi jumlah baris setipa bait talibun lebih dariempat baris dan selalu genap, misalnya enam, delapan, sepuluh. Talibun juga mempunyai sampiran dan isi.
3.      Seloka
Seloka merupakan puisi lam yang berasal dari india. Saloka mirip dengan pantun karena memiliki sampira dan isi. Hanya saja saloka merupakan pantun yang berisi bidal. Salika terdiri atas empat larik dalam satu bait. Namun, ada saloka yang mempunyai jumlah larik lebih dari empat.
4.      Syair
Syair berasal dari bahas arab syu’ur yang artinya perasaan. Syair merupakan puisi lama yang terdiri atas empat baris, berisi nasihat, dongeng, atau sebagian besar berisi cerita. Syair mengutamakan isi
Adapun ciri-ciri syair sebagai berikut
a.       Setiap bait terdiri atas empat baris
b.      Setiap baris terdiri atas 4-5 kata ( 8-12 suku kata)
c.       Terdapat persamaan bunyi atau sajak akhir sama dengan sempurna
d.      Tidak ada sampiran sehingga keempatnya merupakan isi
e.       Terdiri atas beberapa bait dan setiap bait saling berhubungan
f.       Biasanya berisi cerita atau berita
5.      Gurindam
Gurindam berasal dari bahasa tamil yang berarti perhiasan atau bunga. Gurindam merupakan puisi lama, yaitu satu bait terdiri atas dua baris, memiliki irama yang sama, dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertamamerupakan syarat, sedangkan baris kedua merupakan jawabannya. Gurindam berisi petuah atau nasehat.
6.      Karmina
Bentuk karmina seperti pantun, tetapi barisnya pendek, yaitu hanya trdiri atas dua baris. Dengan demikian, karmina sering disebut pantun kilat atau pantun singkat. Karmina biasanya digunakan untuk menyampaikan suatu sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Adapun ciri-ciri karmina sebagai berikut :
a.    Memiliki larik sampiran (satu larik pertama)
b.    Memiliki jeda larik yang ditandai oleh koma(,)
c.    Bersajak lurus (aa)
d.   Larik kedua merupakan isi (biasanya berupa sindiran)
Puisi lama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.    Anonim, yaitu nama pengarang tidak dicantumkan dalam karya satra.
2.    Merupakan milik bersama masyarakat.
3.    Muncul karena adat dan kepercayaan masyarakat.
4.    Bersifat istana sentris, maksudnya cerita berkisar di lingkungan istana
5.    Dipublikasikan atau disebarkan secara lisan
6.    Menggunakan bahasa klise, yaitu bahasa yang bentuknya tetap.
Selain jenis puisi lama pada ringkasan materi (pantun, talibun, seloka, gurindam, dan karmina), terdapatjenis puisi lama yang lain seperti berikut:
1.      Pantun Berkait
Pantun berkait merupakan pantun yang selalu berkait dari bait yang satu ke bait yang lain. Bait pertama berkaitan dengan bait kedua. Bait kedua berkaitan dengan bait ketiga. Bait ketiga berkaitan dengan bait keempat, begitu seterusnya sampai pantun berkait habis. Bait-bait yang berkaitan ini membentuk sebuah cerita yang diwujudkan dalam pantun. Kaitan antar bait ditandai pengulangan larik. Larik kedua dan keempat pada bait pertama akan diulang pada bait kedua. Larik kedua bait pertama menjadi larik pertama bait kedua begitu seterusnya sampai perulangan larik habis pada akhir pantun berkait.
2.      Mantra
Mantra merupakan bentuk puisi lama yang tertua dan hidup dalam sastra lisan. Mantra biasanya diucapkan orang untuk memohon sesuatu. Kata-kata dalam mantra mengandung hikmat dan kekuatan gaib. Oleh karenai itu, mantra bersifat sakral sehingga hanya boleh diucapkan oleh orang-orang tertentu yang dipandang mempunyai kepandaian. Mantra biasa digunakan oleh pawang, dukun, kepala adat, dan hakim. Mantra diucapkan dengan lagu kalimat.
3.      Bidal
Bidal merupakan kalimat singkat yang mengandung pengertian dalam bentuk kiasan. Bidal digunakan untuk menyatakan suatu maksud atau hal yang kurang pantas secara halus. Biasanya bidal berisi sindiran, perbandingan, dan kiasan. Bidal memiliki lagu dan iram tertentu. Susunan kata dalam bidal pun tidak dapat diubah. Kalau kita ubah, hilang arti dan maksud bidal yang sesungguhnya. Dengan melihat kenyataan tersebut, bidal dianggap puisi.
4.      Matsnui
Matsnui berasal dari Persi-Arab. Matsnui adalah bentuk puisi lama yang berisikan pukaan terhadap orang-orang besar atau perbuatan yang penting-penting. Banyaknya larik setiap bait tidak tentu. Setiap larik matsnui terdiri atas sepuluh sampai empat belas suku kata. Biasanya matsnui bersajak aa, bb, cc, dd, dan seterusnya. Ini berarti rima matsnui dua larik sama.
5.      Rubai
Rubai merupakan puisi lama yang berasal dar Persi-Arab. Rubai bernapaskan agama atau kepercayaan dan terdiri atas empat larik, berima aabb. Banyak suku kata tiap larik tidak tentu.
6.      Gazal
Gazal berasal dari Persi-Arab. Gazal merupakan puisi lama yang terdiri atas delapan larik. Tiap-tiap larik terdiri atas 20-22 kata. Setiap larik mempunyai kata akhir yang sama. Gazal berisi masalah kebatinan yang tinggi.
7.      Kithah
Kithah juga berasal dari Persi-Arab. Kithah merupakan puisi lama yang mempunyai bentk tidak teratur. Kithah biasanya bersifat keagamaan dan memberi nasehat.
8.      Nazam
Nazam berasal dari Persi-Arab. Nazam terdiri atas dua belas larik. Banyaknya suku kata tiap larik tidak jelas. Nazamberima aa, bb, cc, dd, ee, ff,. Nazam berisi cerita tentang hamba raja yang cerita.
Selain puisi lama, anda tentu juga mengenal puisi baru. Puisi baru berbeda dengan puisi lama. Puisi baru merupakan jenis puisi yang tidak terikat jumlah larik dan bait. Puisi baru juga tidak terikat oleh rima puisi. Rima yang digunakan dalam puisi baru bebas. Untuk menulis puisi baru, anda hanya menuangkan isi hati anda.
10.         Menentukan Unsur dan Isi Puisi
A.    Mengidentifikasi Unsur-Unsur Puisi
Unsur puisi dibentuk dari unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi. Unsur intrinsik puisi meliputi hakikat atau isi puisi dan bentuk puisi. Hakikat atau isi puisi meliputi tema, amanat, nada, dan suasana. Unsur bentuk puisi meliputi larik/baris, bait, pertautan diksi, majas, sajak/rima, dan imaji. Unsur ekstrinsik sebuah puisi meliputi unsur-unsur dari luar yang memengaruhi isi karya sastra, baik unsur psikologi, social, agama, sejarah, filsafat, ideology, maupun politik.
Majas merupakan gaya bahasa yang sering digunakan dalam membangun sebuah puisi. Berikut ini merupakan macam-macam majas yang sering digunakan dalam puisi:
1.      Hiperbola merupakan gaya bahasa yang mengandung makna melih-lebihkan atau membesar-besarkan sesuatu. Hal ini bertujuan untuk member penekanan pada suatu meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
2.      Personifikasi atau penginsanan merupakan gaya bahasa yang menggunakan sifat-sifat insani untuk benda atau barang yang tidak bernyawa.
3.      Perumpamaan merupakan perbandingan dua hal yang sebenarnya berlainan, tetapi sengaja dianggap sama. Perbandingan ini secara eksplisit menggunakan kata seperti, bagai, ibarat, umpama, bak, dan laksana.
4.      Mentonomia merupakan gaya bahasa menggunakan nama cirri atau nama hal yang ditautkan dengan segala sesuatu sebagai pengganti.
5.      Litotes adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
6.      Metafora adalah perbandingan yang implicit, tanpa kata pembanding seperti, atau bagai di antara dua hal yang berbeda.
7.      Pleonasme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata mubazir.
8.      Ironi adalah gaya bahasa yang berupa sindiran halus, berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya.  
B.     Mengunkapkan Isi atau Makna Puisi
Memahami isi puisi tentu sangat berbeda dengan memahami prosa. Dalam mengapresiasi isi puisi, anda perlu memahami beberapa unsur. Unsur-unsur yang perlu anda pahami yaitu makna, tema, dan pesan dalam puisi. Unsur-unsur ini dapat anda pahami seperti uraian berikut.
1.           Arti atau Makna Puisi
Makna atau isi puisi dapat dipahmi dengan baik jika anda mengerti arti kata-kat yang terkandung dalam puisi. Anda harus menafsirkan arti setiap kata dalam puisi. Kata-kata dalam npuisi sering bermakna konotasi. Berikut ini beberapa langkah untuk memahami makna puisi.
a.       Menemukan kata kunci dalam setiap baris atau larik karena kata-kata tersebut merupakan inti baris tersebut.
b.      Mengurangi bait puisi ke dalam bentuk prosa atau parafrasa.
c.       Menafsirkan makna kata.
d.      Mengaitkan isi puisi dengan kehidupan nyata. 
2.           Tema Puisi
Pada dasarnya tema atau topic puisi merupakan pokok permasalahan dalam puisi. Tema puisi merupakan wujud permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Ada bermacam-macam tema puisi, misalnya keagamaan, kebangsaan, kenegaraan keindahan alam, lingkungan hidup, kemanusiaan, kisah kehidupan manusia, perjuangan , atau kritik saran.
Tema puisi bersifat khusus, berorientasi pada penyair, objektif, atau semua pembaca mempunyai penafsiran yang sama, lugas, atau tidak bermakna kias. Dengan demikia, pembaca puisi pun perlu memahami latar belakang penyair agar tidak salah menafsirkan tema puisi
3.           Pesan Puisi
Pesan atau amanat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi. Cara menyimpulkan amanat puisi berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu hal. Meskipun ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca. Amanat tidak dapat lepas dari tema dan isi puisi yang dikemukakan penyair. Pembaca akan menemukan pesan atau amanat setelah membaca puisi.
11.         Membaca Puisi dengan Lafal dan Intonasi yang Tepat
Sebuah puisi dapat dibacakan dengan nyaring. Membaca puisi dapat dilakukan dengan cara membaca indah puisi dan mendeklamasikan puisi. Membaca indah puisi merupakan kegiatan membaca puisi dengan membawa puisi yang dibaca. Mendeklamasikan puisi merupakan kegiatan membaca puisi dengan tidak membawa teks puisi karena teks puisi yang dibaca harus sudah hafal.
Saat membaca puisi anda harus menggunakan intonasi dan lafal yang tepat. Intonasi merupakan tinggi rendahnya suatu kata saat diucapkan. Lafal merupakan pengucapan suatu kata.
Untuk membaca puisi dengan baik anda dapat mengikuti langka-langkah berikut.
1.      Membaca puisi yang akan dibaca.
2.      Memberi penanda jeda dan tekanan dalam teks puisi seperti berikut.
3.      Memahami isi puisi.
Untuk memahami isi puisi, anda dapat menentukan unsur-unsur intrinsik sebagai berikut;
a.       Tema yang merupakan ide dasar atau pokok permasalahan dalam puisi.
b.      Amanat merupakan pesan yang terdapat dalam puisi.
c.       Nada merupakan sikap penyair terhadap suatu hal yang diungkapkan dalam puisi.
d.      Pada dasarnya pilihan kata dalam puisi mempunyai makna kootatif sehingga memiliki kemungkinan mengandung makna lebih dari satu. Oleh karena itu, anda harus memahami kata-kata dalam puisi.
e.       Irama (turun naik, keras lemah, dan cepat lambat) yang dapat memberikan kekuatan ketika membaca puisi
4.      Membaca puisi dengan intonasi dan lafal yang sesuai dengan isi puisi.
Selain membaca puisi, anda dapat mendeklamasikan puisi. Berikut ini teknik dasar yang dapat anda praktikkan untuk berlatih mendeklamasikan puisi.
1.      Kenali dahulu gaya atau jenis puisi tersebut. Misalnya, puisi yang berisi perjuangan nantinya harus dibawakan dengan gaya semangat. Puisi yang berisi hal yang penuh nilai-nilai religius dapat dibawakan dengan gaya yang syahdu.
2.      Hayati dan pahami isi puisi dengan intepretasi anda sendiri. Hal ini akan membantu anda merasakan bahwa puisi yang dibawakan nantinya akan menyatu dengan sanubari anda sendiri.
3.      Selanjutnya, anda dapat membaca secara berulang-ulang isi puisi tersebut. Mulanya, mungkin anda bisa membacanya dalam hati kemudia mengucapkan secara bergumam. Selama menghayati dengan membaca berulang-ulang, janganlah anda terpengaruh oleh suasana sekeliling. Tanamkanlah dalam diri bahwa anda bisa masuk dalam isi puisi tersebut. Dengan begitu, anda akan menyatu dengan keseluruhan bait puisi dan makna di dalamnya secara penuh.
4.      Lakukan latihan membaca puisi dengan berulang-ulang. Sebelumnya, anda dapat memberi tanda intonasi, tekanan, atau nada pada puisi yang akan anda bacakan. Hai ini nantinya akan membantu anda dalam mendeklamasikan isi ouisi dengan pembawaan sepenuh hati. Sebagai langkah awal, lakukanlah latihan di depan cermin. Dalam hal ini, anda sekaligus dapat menilai gesture serta mimik anda sendiri. Selanjutnya, anda dapat mempraktikkan pendeklamasian di hadapan teman atau keluarga anda. Silahkan anda meminta pendapat dari mereka. Hal ini akan lebih membantu anda jika ada kritik atau masukan dari orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar