1.
Menanggapi Isi Berita
Berita berisi informasi mengenai peristiwa yang terjadi di sekitar
kita. Dengan mendengarkan berita dari anda dapat memperoleh informasi dan
pengetahuan. Informasi dan pengetahuan terdapat dalam pokok-pokok isi berita.
Pokok-pokok informasi meliputi sebagai berikut:
1.
Tema
atau nama peristiwa yang terdapat dalam berita tersebut. Kata bantu yang tepat
untuk menanyakan tema adalah apa.
2.
Orang
atau perilaku yang mengalami atau berperan dalam berita tersebut. Kata bantu
yang tepat untuk menanyakan orang adalah kata Tanya siapa.
3.
Waktu
yang berkaitan dengan saat terjadinya peristiwa dalam berita tersebut. Kata
bantu yang digunakan untuk menanyakan waktu adalah kapan.
4.
Tempat
terjadinya peristiwa dalam berita tersebut. Kata tanya yang tepat untuk
mengetahuinya yaitu di mana.
5.
Penyebab
terjadinya peristiwa dalam berita tersebut. Kata tanya yang tepat untuk
menanyakan penyebab yaitu mengapa.
6.
Ururutan terjadinya peristiwa dalam peristiwa
tersebut. Kata tanya yang tepat untuk menanyakan urutan yaitu bagaimana.
Setelah menentukan pokok-pokok isi berita, Anda dapat menanggapi
isi berita yang anda dengarkan. Tanggapan adalah sambutan terhadap hal,
peristiwa, masalah, ucapan, pendapat atau gagasan yang berupa kritik, komentar,
atau yang lain. Tanggapan dapat berupa pernyataan setuju, tidak setuju, suka,
tidak suka, atau menambahkan pendapat. Tanggapan yang dikeluarkan harus
bersifat objektif dan disertai alasan yang logis. Ada beberapa yang harus
diperhatikan ketika mengemukakan tanggapan. Cara mengemukakan tanggapan sebagai
berikut:
a.
Tanggapan
berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan.
b.
Tanggapan
dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan masalah,
c.
Tanggapan
tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain
d.
Tanggapan
disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepa.
e.
Tanggapan
disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.
2.
Menanggapi Informasi
Berita berisi informasi aktual atau terkini yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berita dapat diperoleh dari baik media
elektronik maupun media cetak. Saat mendengarkan informasi dalam berita, anda
dapat memberikan tanggapan. Tanggapan yang anda berikan harus sesuai dengan isi
berita yang disajikan.
Sebelum menanggapi informasi, ada baiknya anda
memahami isi informasi dengan cara mencatat pokok-pokok isi informasi tersebut.
Pokok-pokok informsi merupakan segala sesuatu yang dibahas dalam informasi.
Pokok-pokok informasi yang dapat anda catat sebagai
berikut;
1. Hal tertentu.
2. Tempat
3. Waktu
4. Orang terlibat
5. Sebab-sebab
6. Cara atau proses
3.
Memperkenalkan Diri dan Orang Lain Dalam Forum Resmi
Memperkenalkan diri dan memperkenalkan orang lain merupakan salah
satu bentuk tindak berbicara. Memperkenalkan diri dan oranglain harus
menggunakan kalimat sopan.
Tata urutan memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum resmi
seperti beriku:
1.
Menampilkan
profil pribadi secar jujur, objrktif (tidak dibuat-buat), dan ringkas, seperti
nama, tempat dan tanggal lahir, serta alamat tempat tinggal.
2.
Menampilkan
riwayat pendidikan
3.
Menampilkan
riwayat pengalaman
4.
Menampilkan
hobi/kegemaran atau prestasi yang pernah diraih.
Untuk memahami cara memperkenalkan diri atau orang lain dalam
situasi formal atau resmi, coba perhatikan contoh perkenalkan diri dalam acar
seminar berikut ini.
1.
Memperkenalkan
Diri
“Selamat Siang, Bapak, Ibu, dan semua tamu undangan dalam acara
seminar ‘Kiat Menjadi Seorang Wirausahawan yang berhasil’. Sebelum saya mulai
berbicara dalam seminar ini, perkenankan saya memperkenalkan diri. Saya bernama
Cahya Adinata Kencana. Saya lahir di Pontianak, 17 September 1980. Saya anak
ketiga dari tiga bersaudara. Ayah dan Ibu saya seorang pedagang. Mungkin dari
beliaulah bakat wirausaha saya terpupuk dan jadilah saya seperti sekarang ini.
Saya pemilik beberapa Supermarket di Pontianak. Dalam seminar ini saya
akan menceritakan pengalaman bisnis saya dan kiay-kiat untuk menjadi seorang
pengusaha.”
2.
Memperkenalkan
Orang Lain
“Bapak, Ibu, dan peserta seminar ‘Kiat Menjadi Seorang Wirausaha
yang Berhasil’ yang kami hormati. Sebelum membahas permasalahan tersebut,
terlebih dahulu akan saya perkenalkan pembicara yang akan mengisi seminar ini.
Sebenarnya kita tidak asing dengan pembicara yang akan mengisi seminar pada
pagi ini. Beliau adalah pemilik Supermarket besar yang ada di Pontianak.
Beliau akan memaparkan bagaimana cara meraih kesuksesan sebagai wirausaha.
Beliau juga akan menceritakan pengalaman hidup beliau menjadi seorang
wirausaha. Pembicara kita adalah Cahya Adinata Kencana. Beliau lahir di
Pontianak, 17 September 1980. Beliau putra kitiga dari tiga bersaudara. Ayah
dan Ibu Beliau seorang pedagang.
4.
Menceritakan Pengalaman
Ada ungkapan yang menyatakan pengelaman
merupakan guru yang terbaik. Ungkapan tersebut benar karena dari setiap anda
memperoleh pelajaran atu hikmah. Pengalaman baik yang menyedihkan,
menyenangkan, maupun menyakitkan peasti membawa hikmah tersendiri bagi orang
yang mengalaminya. Pengalaman yang anda alami pun dapat diceritakan. Dengan
menceritakan pengalaman, anda dapat berbagi kebahagiaan atau kesedihan dengan
orang lain. Bahkan, orang lain dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang
ia hadapi setelah mendengarkan pengalaman yang anda ceritakan.
Ceritakan pengalaman yang anda alami dengan
runtut. Saat menceritakan pengalaman, anda harus memperhatikan hal-hal berikut;
1. Menggunakan pilihan kata yang menarik.
2. Menceritakan cerita dengan runtut
3. Menggunakan ekspresi yang tepat
4. Menggunakan intonasi yang tepat
5. Menggunakan lafal yang tepat.
6. Menggunakan volume suara yang tepat
Cerita pengalaman mengandung pokok-pokok
cerita. Pokok-pokok cerita pengalaman sebagai berikut;
1. Orang yang terlibat dalam pengalaman.
2. Peristiwa yang dialami
3. Tempat pengalaman terjadi.
4. Waktu pengalaman terjadi
5. Penyebab pengalaman itu terjadi.
6. Proses pengalaman berlangsung.
5.
Membaca Cepat dan Menemukan Ide Pokok Bacaan
Ide pokok bacaan disebut gagasan pokok. Ide
poko bacaan merupakan ide yang mendasari bacaan. Ide pokok bacaan dapat anda
temukan dengan teknik membaca cepat.
Anda dapat meningkatkan kemampuan membaca
cepat dengan cara seperti berikut :
1. Membaca teks dalam hati.
2. Berkonsentrasi hanya pada bacaan.
3. Tidak menggerakkan bibir untuk mengucapkan kata yang dibaca.
4. Tidak menggunakan jari atau benda lain untuk menunjuk kata demi kata.
5. Tidak menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan.
6. Tidak mengulang kata atau kalimat yang sudah dibaca.
7. Tidak mengeja huruf kata-kata yang dibaca dalam hati.
8. Tidak selalu berhenti diawal baris.
9. Tidak membaca dengan bersuara.
Anda dapat menemukan ide pokok bacaan dengan
langka-langkah berikut:
1. Bacalah setiap paragraf yang hendak dicari ide pokoknya dengan teknik
membaca cepat
2. Cermati kalimat pertama hingga terakhir, ingat! Ide pokok sebagai isi atau
inti paragraf dapat terletak di awal, akhir, awal dan akhir, atau seluruh
paragraf.
Sebuah bacaan dapat anda ringkas. Ringkasan
merupakan bentuk singkat atau suatu bacaan. Ringkasan disebut juga rangkuman.
Urutan isi dan hal yang dibicarakan ringkasana sama dengan urutan isi dan hal
yang dibicarakan bacaan yang diringkas.ringkasan berbeda dengan ikhtisar
meskipun sama-sama bentuk ringkasan dari bacaan. Ikhtisar tidak memperhatikan
urutan isi bacaan atau buku asli. Ikhtisar dapat langsung menyajikan inti atau
pokok masalah yang dibahas dalam bacaan atau buku.
Anda dapat meringkas bacaan dengan cara
sebagai berikut.
1.
Bacalah bacaan dengan seksama.
2.
Temukan ide pokok paragraf yang telah anda
baca.
3.
Rangkaikan ide pokok seluruh bacaan tersebut
dalam beberapa kalima. Ingat, susunan ide pokok harus sesusai dengan urutan
bacaan asli.
4.
Anda dapat menambahkan kata penghubung agar
manjadi paragraf yang runtut dan padu.
6.
Membaca Ekstensif dan Mengidentifikasi Ide
Bacaan
Pada pembelajaran sebelumnya anda telah
belajar memagami cara membaca cepat scanning dan skimming. Peda
pelajaran ini, anda akan mempelajari cara dan teknik membaca ekstensif.
Membaca ialah kegiatan menyerap informasi yang
diperoleh dari bahan visual atau tertulis. Kegiatan ini melibatkan informasi
visual (mata, tulisan, cahaya) dan informasi nonvisual (pengetahuan tentang
bahasa, pengalaman membaca, dan wawasan tentang materi bacaan.
Informasi visual diserpa melalui mata untuk
diteruskan pada otak. Otaklah yang menafsirkan dan mengolah hal atau objek yang
ditangkap oleh mata. Membaca bukanlah kegiatan serta merta atau spontan. Otak memiliki
keterbatasan untuk mengolah semua informasi visual. Oleh karena itu, membaca
disimpulkan sebagai suatu proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan
untuk memahami bahan bacaaan. Hal itu bertujuan untuk memperoleh informasi atau
mendapatkan kesenangan.
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas.
Membaca ekstensif dilakukan dalam waktu singkat dengan tujuan memahami
pokok-pokok pikiran bacaan dengan cepat. Selain untuk memahami pokok-pokok
pikiran bacaan, membaca ekstensif juga digunakan untuk menemukan hal-hal
berikut:
1.
Menemukan ide pokok setiap paragraf dalam
bacaan. Ide pokok disebut juga gagasan pokok. Ide pokok merupakan hal yang
dibahas atau diungkapkan dalam bacaan. Ide pokok dapat terletak di awal, akhir,
atau awal dan akhir paragraf.
2.
Menemukan tema atau gagasan pokok bacaan.
3.
Menemukan fakta dan pendapat yang terdapat
dalam bacaan. Fakta merupan hal, masalah, atau peristiwa yang benar-benar
terjadi. Pendapat merupakan gagasan atau ide seseorang seseorang terhadap suatu
masalah atau peristiwa
7.
Menemukan Ide Pokok Bacaan
Setelah membaca cepat bacaan, Anda akan
belajar menentukanide pokok bacaan dan meringkas bacaan. Ide pokok merupakan
masalah pokok yang dibahas dalam suatu bacaan. Adapun meringkas adalah
menyajikan tulisan dari seseorang pengarang ke dalam sebuah tulisan yang
ringkas. Sebelum meringkas, langkah awal yang tepat adalah menangkap gagasan
atau ide dari pengarang. Langkah meringkas dapat digunakan untuk mengetahui
maksud pengarang dalam menyajikan tulisan kedalam bentuk yang ringkas, padat,
dan tetap berpatokan pada ide asli dari pengarang. Dengan demikian, meringkas
merupakan cara efektif menyajikan karangan panjang dalam bentuk singkat.
8.
Membaca Ekstensif untuk Menemukan Ide Pkok
Teks Bacaan
Membaca ekstensif merupakan teknik membaca
secara luas. Objek membaca ekstensif adalah beberapa bacaan atau teks dalam
waktu sesingkat mungkin. Membaca ekstensif juga disebut sebagai teknik membaca
cepat. Membaca ekstensif bertujuan untuk menemukan atau mengetahui secara cepat
masalah utama dari teks bacaan. Membaca ekstensif juga digunakan untuk
menemukan persamaan bacaan, ide pokok paragraf, fakta, dan pendapat dalam
bacaan.
Ide pokok paragraf merupakan dasar pemikiran
yang mendasari terbentuknya paragraf tersebut. Ide pokok dapat disebut pikiran
pokok. Ide pokok setiap paragraf dapat anda temukan dalam kalimat utama.
Kalimat utama terletak diawal, akhir, awal dan akhir, atau seluruh paragraf.
Selain ide pokok anda dapat menemukan fakta
adalah hal, seperti keadaan atau peristiwa, yang merupakan kenyataan atau
sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Pendapat adalah pikiran, anggapan,
atau buah pikiran seseorang atau kelompok.
Perbedaan fakta dan pendapat sebagai berikut;
Fakta
|
Pendapat
|
|
Pembeda
Bentuk
Sifat
|
Hal (keadaan atau peristiwa) yang merupakan kenyataan,
sesuatu yang benar-benar ada atau trjadi
Gambar, foto, data statistik, tabel peristiwa, dan
grafik.
Menunjukkan.
|
Pikiran, anggapan, buah pemikiran, atau perkiraan.
Berupa saran, kritik, harapan, dan nasehat.
mengharapkan
|
Membaca ekstensif meliputi beberapa teknik
sebagai beriku;
1.
Membaca Survai (Survay Reading)
Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk
mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih
mendalam.
2.
Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan
mengandalkan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan
tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
3.
Membaca Dangkal (Superficial Reading)
Membaca dangkal pada hakikatnya bertujuan
untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak
mendalam dari suatu bahan bacaan.
9.
Menulis Puisi Lama dan Puisi Baru
Puisi lama berbeda dengan puisi baru. Puisi
lama terkait beberapa aturan tertentu. Sebaliknya, puisi baru tidak terkait
aturan-aturan tertentu. Aturan-aturan yang mengikat puisi lama masih bersifat
tradisional seperti berikut.
1. Jumlah larik dalam satu bait.
2. Jumlah kata tiap-tiap larik.
3. Jumlah suku kata tiap-tiap larik.
4. Rima yang teratur pada akhir larik dalam satu bait.
5. Hubungan tiap-tiap larik
6. Irama yang tertur.
Berdasarkan jenisnya, puisi lama dibedakan
sebagai berikut.
1. Pantun
Pantun ialah puisi lama yang terkait oleh
syarat-syarat tertentu, seperti banyak baris, banyak suku kata, kata,
persajakan, dan isi.
Secara tegas, ciri-ciri pantun sebagai
berikut:
1. Terdiri dari empat baris (selalu Genap) dan merupakan satu kesatuan yang
disebut bait/kuplet.
2. Setiap beris terdiri empat kata yamh dibentuk dari 8-12 suku kata (umumnya
sepuluh kata)
3. Baris ke 1 dan ke2 merupakan sampiran dan baris ke-3 da ke-4 merupakan isi
4. Persajakan sampiran dan isi selalu pararel (ab-ab, abc-abc, abcd-abcd, atau
aa-aa).
Agar lebih jelas, perhatikanlah bagian-bagian pantun
berikut
Baris ke-1 Kalaulah aku punya jimat (a) ....Sampiran
Baris ke-2 tentulah aku pandai berburu (b) ....Sampiran
Baris ke-3 Kamu tentu akan selamat (a) ....Isi
Baris ke-4 jika mematuhi perintah guru (b) ....Isi
Adapun untuk menghitung jumlah kata, anda
dapat memenggal suku kata yang ada dalam pantun tersebut. Jumlah suku kata
dalam pantun terdiri atas 8 – 12 suku kata. Agar lebih jelas, perhatikanlah
pemenggalan suku kata pada pantun berikut!
Ka-lau-lah/ a-ku/ pu-nya/ ji-mat... 9 suku kata
Ten-tu-lah/ a-ku/ pan-dai/ ber-bu-ru.... 10 suku kata
Ka-mu/ ten-tu/ a-kan/ se-la-mat.... 9 suku kata
Ji-ka/ me-ma-tu-hi/ pe-rin-tah/ gu-ru... 11 suku kata
2. Talibun
Talibun termasuk pantun juga, tetapi jumlah
baris setipa bait talibun lebih dariempat baris dan selalu genap, misalnya
enam, delapan, sepuluh. Talibun juga mempunyai sampiran dan isi.
3. Seloka
Seloka merupakan puisi lam yang berasal dari
india. Saloka mirip dengan pantun karena memiliki sampira dan isi. Hanya saja
saloka merupakan pantun yang berisi bidal. Salika terdiri atas empat larik
dalam satu bait. Namun, ada saloka yang mempunyai jumlah larik lebih dari
empat.
4. Syair
Syair berasal dari bahas arab syu’ur yang
artinya perasaan. Syair merupakan puisi lama yang terdiri atas empat baris,
berisi nasihat, dongeng, atau sebagian besar berisi cerita. Syair mengutamakan
isi
Adapun ciri-ciri syair sebagai berikut
a. Setiap bait terdiri atas empat baris
b. Setiap baris terdiri atas 4-5 kata ( 8-12 suku kata)
c. Terdapat persamaan bunyi atau sajak akhir sama dengan sempurna
d. Tidak ada sampiran sehingga keempatnya merupakan isi
e. Terdiri atas beberapa bait dan setiap bait saling berhubungan
f. Biasanya berisi cerita atau berita
5. Gurindam
Gurindam berasal dari bahasa tamil yang
berarti perhiasan atau bunga. Gurindam merupakan puisi lama, yaitu satu bait
terdiri atas dua baris, memiliki irama yang sama, dan merupakan satu kesatuan
yang utuh. Baris pertamamerupakan syarat, sedangkan baris kedua merupakan
jawabannya. Gurindam berisi petuah atau nasehat.
6. Karmina
Bentuk karmina seperti pantun, tetapi barisnya
pendek, yaitu hanya trdiri atas dua baris. Dengan demikian, karmina sering
disebut pantun kilat atau pantun singkat. Karmina biasanya digunakan untuk
menyampaikan suatu sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Adapun ciri-ciri karmina sebagai berikut :
a. Memiliki larik sampiran (satu larik pertama)
b. Memiliki jeda larik yang ditandai oleh koma(,)
c. Bersajak lurus (aa)
d. Larik kedua merupakan isi (biasanya berupa sindiran)
Puisi lama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Anonim, yaitu nama pengarang tidak dicantumkan dalam karya satra.
2. Merupakan milik bersama masyarakat.
3. Muncul karena adat dan kepercayaan masyarakat.
4. Bersifat istana sentris, maksudnya cerita berkisar di lingkungan istana
5. Dipublikasikan atau disebarkan secara lisan
6. Menggunakan bahasa klise, yaitu bahasa yang bentuknya tetap.
Selain jenis puisi lama pada ringkasan materi (pantun,
talibun, seloka, gurindam, dan karmina), terdapatjenis puisi lama yang lain
seperti berikut:
1. Pantun Berkait
Pantun berkait merupakan pantun yang selalu
berkait dari bait yang satu ke bait yang lain. Bait pertama berkaitan dengan
bait kedua. Bait kedua berkaitan dengan bait ketiga. Bait ketiga berkaitan
dengan bait keempat, begitu seterusnya sampai pantun berkait habis. Bait-bait
yang berkaitan ini membentuk sebuah cerita yang diwujudkan dalam pantun. Kaitan
antar bait ditandai pengulangan larik. Larik kedua dan keempat pada bait
pertama akan diulang pada bait kedua. Larik kedua bait pertama menjadi larik
pertama bait kedua begitu seterusnya sampai perulangan larik habis pada akhir
pantun berkait.
2. Mantra
Mantra merupakan bentuk puisi lama yang tertua
dan hidup dalam sastra lisan. Mantra biasanya diucapkan orang untuk memohon
sesuatu. Kata-kata dalam mantra mengandung hikmat dan kekuatan gaib. Oleh
karenai itu, mantra bersifat sakral sehingga hanya boleh diucapkan oleh
orang-orang tertentu yang dipandang mempunyai kepandaian. Mantra biasa
digunakan oleh pawang, dukun, kepala adat, dan hakim. Mantra diucapkan dengan
lagu kalimat.
3. Bidal
Bidal merupakan kalimat singkat yang
mengandung pengertian dalam bentuk kiasan. Bidal digunakan untuk menyatakan
suatu maksud atau hal yang kurang pantas secara halus. Biasanya bidal berisi
sindiran, perbandingan, dan kiasan. Bidal memiliki lagu dan iram tertentu.
Susunan kata dalam bidal pun tidak dapat diubah. Kalau kita ubah, hilang arti
dan maksud bidal yang sesungguhnya. Dengan melihat kenyataan tersebut, bidal
dianggap puisi.
4. Matsnui
Matsnui berasal dari Persi-Arab. Matsnui
adalah bentuk puisi lama yang berisikan pukaan terhadap orang-orang besar atau
perbuatan yang penting-penting. Banyaknya larik setiap bait tidak tentu. Setiap
larik matsnui terdiri atas sepuluh sampai empat belas suku kata. Biasanya
matsnui bersajak aa, bb, cc, dd, dan seterusnya. Ini berarti rima matsnui dua
larik sama.
5. Rubai
Rubai merupakan puisi lama yang berasal dar
Persi-Arab. Rubai bernapaskan agama atau kepercayaan dan terdiri atas empat
larik, berima aabb. Banyak suku kata tiap larik tidak tentu.
6. Gazal
Gazal berasal dari Persi-Arab. Gazal merupakan
puisi lama yang terdiri atas delapan larik. Tiap-tiap larik terdiri atas 20-22
kata. Setiap larik mempunyai kata akhir yang sama. Gazal berisi masalah
kebatinan yang tinggi.
7. Kithah
Kithah juga berasal dari Persi-Arab. Kithah merupakan
puisi lama yang mempunyai bentk tidak teratur. Kithah biasanya bersifat
keagamaan dan memberi nasehat.
8. Nazam
Nazam berasal dari Persi-Arab. Nazam terdiri
atas dua belas larik. Banyaknya suku kata tiap larik tidak jelas. Nazamberima
aa, bb, cc, dd, ee, ff,. Nazam berisi cerita tentang hamba raja yang cerita.
Selain puisi lama, anda tentu juga mengenal
puisi baru. Puisi baru berbeda dengan puisi lama. Puisi baru merupakan jenis
puisi yang tidak terikat jumlah larik dan bait. Puisi baru juga tidak terikat
oleh rima puisi. Rima yang digunakan dalam puisi baru bebas. Untuk menulis
puisi baru, anda hanya menuangkan isi hati anda.
10.
Menentukan Unsur dan Isi Puisi
A.
Mengidentifikasi Unsur-Unsur Puisi
Unsur puisi dibentuk dari unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi.
Unsur intrinsik puisi meliputi hakikat atau isi puisi dan bentuk puisi. Hakikat
atau isi puisi meliputi tema, amanat, nada, dan suasana. Unsur bentuk puisi
meliputi larik/baris, bait, pertautan diksi, majas, sajak/rima, dan imaji.
Unsur ekstrinsik sebuah puisi meliputi unsur-unsur dari luar yang memengaruhi
isi karya sastra, baik unsur psikologi, social, agama, sejarah, filsafat,
ideology, maupun politik.
Majas merupakan gaya bahasa yang sering digunakan dalam membangun sebuah
puisi. Berikut ini merupakan macam-macam majas yang sering digunakan dalam
puisi:
1.
Hiperbola
merupakan gaya bahasa yang mengandung makna melih-lebihkan atau
membesar-besarkan sesuatu. Hal ini bertujuan untuk member penekanan pada suatu
meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
2.
Personifikasi
atau penginsanan merupakan gaya bahasa yang menggunakan sifat-sifat insani
untuk benda atau barang yang tidak bernyawa.
3.
Perumpamaan
merupakan perbandingan dua hal yang sebenarnya berlainan, tetapi sengaja
dianggap sama. Perbandingan ini secara eksplisit menggunakan kata seperti,
bagai, ibarat, umpama, bak, dan laksana.
4.
Mentonomia
merupakan gaya bahasa menggunakan nama cirri atau nama hal yang ditautkan
dengan segala sesuatu sebagai pengganti.
5.
Litotes
adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi
dari kenyataan yang sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
6.
Metafora
adalah perbandingan yang implicit, tanpa kata pembanding seperti, atau bagai
di antara dua hal yang berbeda.
7.
Pleonasme
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata mubazir.
8.
Ironi
adalah gaya bahasa yang berupa sindiran halus, berupa pernyataan yang maknanya
bertentangan dengan makna sebenarnya.
B.
Mengunkapkan Isi atau Makna Puisi
Memahami isi puisi tentu sangat berbeda dengan memahami prosa.
Dalam mengapresiasi isi puisi, anda perlu memahami beberapa unsur. Unsur-unsur
yang perlu anda pahami yaitu makna, tema, dan pesan dalam puisi. Unsur-unsur
ini dapat anda pahami seperti uraian berikut.
1.
Arti
atau Makna Puisi
Makna atau isi puisi dapat dipahmi dengan baik jika anda mengerti
arti kata-kat yang terkandung dalam puisi. Anda harus menafsirkan arti setiap
kata dalam puisi. Kata-kata dalam npuisi sering bermakna konotasi. Berikut ini
beberapa langkah untuk memahami makna puisi.
a.
Menemukan
kata kunci dalam setiap baris atau larik karena kata-kata tersebut merupakan
inti baris tersebut.
b.
Mengurangi
bait puisi ke dalam bentuk prosa atau parafrasa.
c.
Menafsirkan
makna kata.
d.
Mengaitkan
isi puisi dengan kehidupan nyata.
2.
Tema
Puisi
Pada dasarnya tema atau topic puisi merupakan pokok permasalahan
dalam puisi. Tema puisi merupakan wujud permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Ada bermacam-macam tema puisi, misalnya keagamaan, kebangsaan,
kenegaraan keindahan alam, lingkungan hidup, kemanusiaan, kisah kehidupan
manusia, perjuangan , atau kritik saran.
Tema puisi bersifat khusus, berorientasi pada penyair, objektif,
atau semua pembaca mempunyai penafsiran yang sama, lugas, atau tidak bermakna
kias. Dengan demikia, pembaca puisi pun perlu memahami latar belakang penyair
agar tidak salah menafsirkan tema puisi
3.
Pesan
Puisi
Pesan atau amanat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah
membaca puisi. Cara menyimpulkan amanat puisi berkaitan dengan cara pandang
pembaca terhadap suatu hal. Meskipun ditentukan berdasarkan cara pandang
pembaca. Amanat tidak dapat lepas dari tema dan isi puisi yang dikemukakan
penyair. Pembaca akan menemukan pesan atau amanat setelah membaca puisi.
11.
Membaca Puisi dengan Lafal dan Intonasi yang
Tepat
Sebuah puisi dapat dibacakan dengan nyaring.
Membaca puisi dapat dilakukan dengan cara membaca indah puisi dan
mendeklamasikan puisi. Membaca indah puisi merupakan kegiatan membaca puisi
dengan membawa puisi yang dibaca. Mendeklamasikan puisi merupakan kegiatan
membaca puisi dengan tidak membawa teks puisi karena teks puisi yang dibaca
harus sudah hafal.
Saat membaca puisi anda harus menggunakan
intonasi dan lafal yang tepat. Intonasi merupakan tinggi rendahnya suatu kata saat
diucapkan. Lafal merupakan pengucapan suatu kata.
Untuk membaca puisi dengan baik anda dapat
mengikuti langka-langkah berikut.
1. Membaca puisi yang akan dibaca.
2. Memberi penanda jeda dan tekanan dalam teks puisi seperti berikut.
3. Memahami isi puisi.
Untuk memahami isi puisi, anda dapat
menentukan unsur-unsur intrinsik sebagai berikut;
a. Tema yang merupakan ide dasar atau pokok permasalahan dalam puisi.
b. Amanat merupakan pesan yang terdapat dalam puisi.
c. Nada merupakan sikap penyair terhadap suatu hal yang diungkapkan dalam
puisi.
d. Pada dasarnya pilihan kata dalam puisi mempunyai makna kootatif sehingga
memiliki kemungkinan mengandung makna lebih dari satu. Oleh karena itu, anda
harus memahami kata-kata dalam puisi.
e. Irama (turun naik, keras lemah, dan cepat lambat) yang dapat memberikan
kekuatan ketika membaca puisi
4. Membaca puisi dengan intonasi dan lafal yang sesuai dengan isi puisi.
Selain membaca puisi, anda dapat
mendeklamasikan puisi. Berikut ini teknik dasar yang dapat anda praktikkan
untuk berlatih mendeklamasikan puisi.
1.
Kenali
dahulu gaya atau jenis puisi tersebut. Misalnya, puisi yang berisi perjuangan
nantinya harus dibawakan dengan gaya semangat. Puisi yang berisi hal yang penuh
nilai-nilai religius dapat dibawakan dengan gaya yang syahdu.
2.
Hayati
dan pahami isi puisi dengan intepretasi anda sendiri. Hal ini akan membantu anda merasakan
bahwa puisi yang dibawakan nantinya akan menyatu dengan sanubari anda sendiri.
3.
Selanjutnya, anda dapat membaca secara
berulang-ulang isi puisi tersebut. Mulanya, mungkin anda bisa membacanya dalam
hati kemudia mengucapkan secara bergumam. Selama menghayati dengan membaca
berulang-ulang, janganlah anda terpengaruh oleh suasana sekeliling. Tanamkanlah
dalam diri bahwa anda bisa masuk dalam isi puisi tersebut. Dengan begitu, anda
akan menyatu dengan keseluruhan bait puisi dan makna di dalamnya secara penuh.
4.
Lakukan latihan membaca puisi dengan
berulang-ulang. Sebelumnya, anda dapat memberi tanda intonasi, tekanan, atau
nada pada puisi yang akan anda bacakan. Hai ini nantinya akan membantu anda
dalam mendeklamasikan isi ouisi dengan pembawaan sepenuh hati. Sebagai langkah
awal, lakukanlah latihan di depan cermin. Dalam hal ini, anda sekaligus dapat
menilai gesture serta mimik anda sendiri. Selanjutnya, anda dapat mempraktikkan
pendeklamasian di hadapan teman atau keluarga anda. Silahkan anda meminta
pendapat dari mereka. Hal ini akan lebih membantu anda jika ada kritik atau
masukan dari orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar